Faktor Resiko Kejadian Kematian Neonatal Di Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat
DOI:
https://doi.org/10.33651/jpkik.v5i2.10Keywords:
Kematian Neonatal, Faktor risiko, AsfiksiaAbstract
Kematian bayi merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian dunia. Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian neonatal terbanyak. Salah satu Kabupaten di Provinsi NTB yang memiliki kasus mortalitas neonatal terbanyak adalah Lombok Timur. Faktor-faktor risiko kematian bayi dikaitkan dengan faktor dari anak dan ibu. Tujuan penelitian ini adalah ingin fokus melihat pengaruh faktor maternal, lingkungan, dan faktor anak terhadap kematian neonatal di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain studi case control. Total sampel sebanyak 280 ibu yang terdiri dari 70 sampel kasus dan 210 sampel kontrol. Variabel terikat adalah kematian neonatal dan faktor maternal, lingkungan, dan bayi sebagai variabel bebas. Analisis multivariat dilakukan dengan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan (AOR=2,28; 95%CI: 1,80-4,44), riwayat komplikasi (AOR=11,78; 95%CI: 6,15-22,59), asfiksia (OR=44,43, p-value=<0,001, 95%CI: 14,57-135,49) dan BBLR (OR=34,20, p-value=<0,001, 95%CI: 13,09-89,40) yang secara signifikan memengaruhi kejadian kematian neonatal secara bersama-sama. Faktor yang paling dominan memengaruhi kematian neonatal di Kabupaten Lombok Timur adalah faktor bayi yaitu kejadian asfiksia. Perlu adanya penanganan yang tepat pada bayi dengan asfiksia dan BBLR baik di tingkat pelayanan primer maupun sekunder agar mencegah meningkatnya kejadian kematian neonatal.