EKSTRAK BUNGA CENGKEH SEBAGAI INSEKTISIDA TERHADAP MORTALITAS NYAMUK AEDES AEGYPTI METODE SEMPROT
DOI:
https://doi.org/10.33651/jpkik.v7i2.232Keywords:
Aedes sp, DBD, Insektisida, Ekstrak Bunga Cengkeh.Abstract
Peningkatan kasus DBD di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 204.171 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 1.598 orang. Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia, telah terjadi peningkatan kasus DBD di setiap tahunnya. Peningkatan angka kesakitan DBD juga terjadi di NTB pada tahun 2016 yaitu sebesar 52,80 per 100.000 penduduk. Pemanfaatan bunga cengkeh sebagai bahan insektisida alami dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan sehingga dapat menekan dampak negatif dari penggunaan insektisida kimia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti dengan metode semprot. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan post-test only controlled group design. Perlakuan dilakukan dalam 5 konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Data yang diperoleh dianalisis secara statistic menggunakan uji Chi Square dan analisis probit. Berdasarkan hasil analisis, ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) berpotensi sebagai insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti dengan nilai signifikan 0.000 (p < 0.05) dengan konsentrasi LC50 diperoleh sebesar 3,434% dan LC90 sebesar 22,070%.
References
Aditama, T. Y. P. d. (2012). Pedoman Penggunaan Insektisida ( Pestisida ) Dalam Pengendalian Vektor.
Alsa, A. (2004). Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aminah, S. N., Sigit, Partosoedjono, S., & Chairul. (2001). S. Rarak, D. Metel, dan E. Prostata sebagai Larvasida Aedes aegypti. Cermin Dunia Kedokteran, 131(7).
Armayanti, & Rasjid, A. (2019). EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MENGKUDU DENGAN METODE SPRAY DALAM PENGENDALIAN NYAMUK Aedes aegypti. Jurnal Sulolipu?: Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, 19(1), 2019.
Dinas Kesehatan NTB. (2016). Profil Dinas Kesehatan Provinsi NTB. Mataram.
Dinata, A. (2008). Atasi Jentik DBD dengan Kulit Jengkol. Retrieved January 1, 2016, from http://www.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=54735
Enan, E. (2001). Insecticidal activity of essential oils: octopaminergic sites of action. Comp Biochem Physiol C Toxicol Pharmacol, 130(3), 325–337.
Ferdinanti, E. (2001). Uji aktivitas antibakteri obat kumur minyak cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) asal bunga, tangkai bunga dan daun bunga cengkeh terhadap bakteri. Institut Sains dan Teknologi Nasional.
Gandahusada. (2006). Parasitologi Kedokteran (IV). Jakarta: FKUI.
Hoedojo, R. (2008). Morfologi, Daur Hidup, dan Perilaku Nyamuk?: Parasitologi Kedokteran Edisi Ke-4 (4th ed.). Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2016 (p. 179). p. 179. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Medeiros, E. R. I., Litaiff-Abreu, E., Pinto ACS, & Tadei WP. (2013). Larvacidal activity of clove (Eugenia caryophyllata) extracts and eugenol against Aedes aegypti and Anopheles darlingi. African Biotechnol, 12(8), 836–840.
Novizan. (2002). Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Nurdjannah, N. (2004). Diversifikasi Penggunaan Cengkeh. Jurnal Perspektif, 3(2), 61–70.
Purseglove, J. W., Brown, E. B., Green, C. L., & Robbins, S. R. J. (1981). Spices. 1, 229–285.
Suyanto, F. (2009). Efek Larvasida Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Larva Aedes aegypti L. Universitas Sebelas Maret.
Thomas, A. N. S. (2007). Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta: Kanisus.
Ware, G. W., & Whitacre, D. M. (2005). An Introduction to Insecticides (4th ed.). Ohio: MeisterPro Infomation Resources, A division of Meister Media Worldwide, Willoughby.
Wibawa, R. R. (2012). POTENSI EKSTRAK BIJI MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) SEBAGAI INSEKTISIDA TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DENGAN METODE SEMPROT. Universitas Jember.
Published
How to Cite
Issue
Section
JPKIK : Jurnal Peneliian dan Kajian Ilmiah kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
You are free to :
Share — copy and redistribute the material in any medium or format
Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially
Under the following terms :
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original
No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits