KANKER LEHER RAHIM (CANCER CERVIX) SEBAGAI PEMBUNUH WANITA TERBANYAK DI NEGARA BERKEMBANG
DOI:
https://doi.org/10.33651/jpkik.v7i1.231Keywords:
Kanker Serviks, Vagina, Displastik, AbnormalAbstract
Di seluruh dunia, kanker serviks sebagian besar terdeteksi pada stadium akhir, sehingga umumnya disebut penyakit bisu. Serviks uterus adalah bagian terendah dari rahim wanita. Sebagian besar terus terletak di panggul, tetapi bagian dari serviks terletak di vagina, di mana ia menghubungkan rahim dengan vagina. Kanker serviks terjadi ketika sel-sel serviks berubah dengan cara yang mengarah pada pertumbuhan abnormal dan invasi jaringan atau organ tubuh lainnya. Seperti semua kanker, kanker leher rahim jauh lebih mungkin untuk disembuhkan jika terdeteksi dini dan segera diobati. Salah satu fitur kunci dari kanker serviks adalah perkembangannya yang lambat dari jaringan serviks yang normal, menjadi perubahan prakanker (atau displastik) dalam jaringan, untuk kanker invasif. Kemajuan yang lambat melalui berbagai perubahan prekanker sangat penting karena memberikan peluang untuk pencegahan dan deteksi dini serta pengobatan. Kanker invasif berarti kanker mempengaruhi jaringan serviks yang lebih dalam dan mungkin telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Penyebaran ini disebut metastasis. Kanker serviks tidak selalu menyebar, tetapi kanker yang paling sering menyebar ke paru-paru, hati, kandung kemih, vagina, dan / atau dubur. Kanker invasif dengan cara ini bisa menyebabkan kematian. Tinjauan literatur ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang kanker serviks yang diharapkan berdampak pada peningkatan layanan kesehatan khususnya peningkatan tingkat pengetahuan tentang kanker serviks dan pencegahannya pada tahap awal untuk mengurangi kejadian kanker serviks dan kematian karena kanker serviks, khususnya di Indonesia.
References
American Cancer Society. 2010. "What are the risk factors for cervical cancer?". Retrieved 1 oktober
Canavan TP, Doshi NR (2000). "Cervical cancer.". Am Fam Physician 61 (5): 1369–76. PMID 10735343. Retrieved 1 oktober 2011.
Davison, G.C., Neale, J. M., & Kring, A. M (2004). Abnormal psychology 9thed. Hoboken, NJ : John Wiley & Sons.
Dinshaw, KA, 2010. Guidelines for
Management of Cervix Cancer.
Indian Council of Medical
Research. New Delhi.
Edianto, D (2006). Kanker Serviks dalam M.F Aziz, Andrijono, Buku Acuan Nasional : Onkologi Ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Edward P. Armstrong,2010. "Prophylaxis of Cervical Cancer and Related Cervical Disease: A Review of the Cost- Effectiveness of Vaccination Against Oncogenic HPV Types". Journal of Managed Care Pharmacy
GLOBOCAN 2002 database: summary table by cancer". Archived from the original on 2008-06-16. Retrieved 1 oktober 2011.
Giuliano AR, Siegel EM, Roe DJ, et al (2003). "Dietary intake and risk of persistent human papillomavirus (HPV) infection: the Ludwig-McGill HPV Natural History Study". J. Infect. Dis.
Imam Rasjidi, dr, Sp.OG (K) Onk (2007). Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi Berdasarkan Evidence Base Editor . EGC, Jakarta.
Kumar, Vinay; Abbas, Abul K.; Fausto, Nelson; & Mitchell, Richard N. (2007). Robbins Basic Pathology ((8th ed.) ed.). Saunders Elsevier. pp. 718–721. ISBN 978-1-4160-2973-1.
Published
How to Cite
Issue
Section
JPKIK : Jurnal Peneliian dan Kajian Ilmiah kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
You are free to :
Share — copy and redistribute the material in any medium or format
Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially
Under the following terms :
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original
No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits