Esty Restiana Rusida UJI AKTIVITAS AFRODISIAKA EKSTRAK METANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifoli (L) MERR) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Norvegicus)
DOI:
https://doi.org/10.33651/jpkik.v7i1.219Keywords:
Bawang dayak; ekstrak methanol; afrodisiakaAbstract
Telah dilakukan penelitian mengenai uji aktivitas afrodisiaka ekstrak metanol bulbus bawang dayak (Eleutherine Palmifolia (L) Merr) terhadap tikus putih jantan (Rattus Norvegicus). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak metanol bulbus bawang dayak terhadap peningkatan potensi perilaku seksual pada tikus putih jantan yaitu dengan melakukan variasi dosis pemberian ekstrak metanol bulbus bawang dayak (100; 200; 250 mg/KgBB), kemudian dilakukan pengamatan selama 1 jam. Data yang diamati yaitu jumlah introduksi, climbing, koitus, yang akan dianalisis dengan analisis varian pola satu arah pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bulbus bawang dayak mempunyai aktivitas terbesar pada dosis 250 mg/Kg BB. Persentase aktivitas ekstrak metanol bulbus bawang dayak dosis 250 mg/Kg BB terhadap kontrol negatif yaitu introduksi 65,98%, climbing 70,23% dan koitus 74,07%.
References
Aleora.2000. Dijual bawang sabrang baik untuk kanker payudara, stroke, diabetes, dll. http:/bazaar.co.id.
Arnida. 2003. Uji Afrodisiaka Kayu Sanrego (Lunasia amara Blanco) Terhadap Tikus Putih Jantan. Tesis Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta (tidak dipublikasikan).
Depkes RI. 1995. Materia Medika Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Galingging, R.Y. 2006. Potensi Plasma Nutfah Tanaman Obat Sebagai Sumber Biofarmaka Di Kalimantan Tengah. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol. 10, No. 1, Juni 2006. Kalimantan Tengah. Hal 76-82
Tjahjono, S. 2008. Untuk Cinta Yang Lebih Baik www. koranindonesia. com/2008/01/13/ untuk- cinta- yang- lebih- baik. Diakses tanggal 13 Januari 2020, pukul 21.00.
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan Republilk Indonesia. Jakarta. Hlm : 3, 11-12, 14, 17
Dito A. (2012). Ejakulasi Dini. CDK-199, volume 39, No. 11
Gauthaman K, Ganesan AP. (2008). The hormonal effects of Tribulus terrestris and its role in the management of male erectile dysfunction – an evaluation using primates, rabbit and rat. Phytomedicine, 15: 44–54
Hafez ESE. (2000). Reproduction in Farm Animals. Lea and Febiger, USA Hanani E. (2016). Analisis Fitokimia. Jakarta: EGC
Harmusyanto R. (2013). Studi mengenai efek daun katuk (Sauropus androgynus L Merr) terhadap libido kelinci jantan (Oryctolagus cuniculus) sebagai afrodisiaka. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya,Vol 2(1), 12
Hatzimouratidis K, Eardley I, Giuliano F, Moncada I, Salonia A. (2015). Guidelines on Male Sexual Dysfunction: Erectil dysfunction and Premature ejaculation. European Association of Urology
Laumann E O. et al. (2015). Erectile dysfunction and premature ejaculation. Guidelines on Male Sexual Dysfunction, 281(6), pp. 1–38
Maulita W dkk. (2016). Pengaruh ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus (L) Merr) terhadap viabilitas, motilitas dan konsentrasi spermatozoa mencit jantan Balb/c yang diberi paparan asap rokok. Proceeding book “Scientifict Annual Meeting”, Forum Kedokteran Islam Indonesia (FOKI). Hlm : 2-6 Nchegang B, Mezui C, Longo F. Nkwengoua Z E, Amang A P, & Tan VP. (2016). Effects of the aquoeus extract of eremomastax speciosa (Acantaceae) on sexual behavior in normal male rats. Biomed Research International. Volume 2016.
Petrus AJA. (2013). Sauropus androgynus (L.) merrill – A potentially nutritive functional leafy-Vegetable. Asian Journal of Chemistry, 25 (17): 9425-9433
Ramlachan P & Campbell M. (2014). Male sexual dysfunction. South Africa Medical Journal, 104 (6): 447
Rusdi, N. K., Hikmawanti, N. P. E., Maifitrianti, M., Ulfah, Y. S., & Annisa, A. T. (2018). Aktivitas Afrodisiaka Fraksi dari Ekstrak Etanol 70% Daun Katuk (Sauropus androgynus (L). Merr) Pada Tikus Putih Jantan. Pharmaceutical Sciences and Research (PSR), 5(3), 123-132.
Selvi S and Basker A. (2012). Phytocemical analysis and GC-MS profiling in the leave of Saurpus androgynus (L) Merr. International Journal Of Drug Development and Research, 4(1): 162-167 Serefoglu et al. (2013).
Published
How to Cite
Issue
Section
JPKIK : Jurnal Peneliian dan Kajian Ilmiah kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
You are free to :
Share — copy and redistribute the material in any medium or format
Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially
Under the following terms :
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original
No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits