PROFIL KOMPONEN KIMIA TANAMAN OBAT YANG BERKHASIAT MENGOBATI PENYAKIT KUNING

Authors

  • Adriyan Suhada Politeknik Medica Farma Husada Mataram

DOI:

https://doi.org/10.33651/jpkik.v1i2.175

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kromatogram senyawa kimia dalam tanaman obat yang berkhasiat mengobati penyakit kuning, yaitu antara lain kelor (Moringa pterygosperma), songga (Strychnos ligustrina), tawoa (Curcuma heyneana Val.) dan kayu sapa (Cassia sappan), serta untuk mengetahui ada tidaknya senyawa golongan alkaloid dan steroid dalam keempat tanaman tersebut,  yaitu dengan melakukan percobaan di Laboratorium Kimia Analitik UPT-MIPA Universitas Mataram. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Analisis data untuk profil senyawa kimia dalam ekstrak sampel tanaman obat  dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh dari HPLC berupa kromatogram yang meliputi gambaran jumlah senyawa kimia, kelimpahan dan persentase dari senyawa kimia yang ada. Hasil analisis data menunjukkan jumlah senyawa kimia untuk masing-masing tanaman yaitu 11 senyawa untuk tanaman songga, 25 senyawa untuk tawoa, 48 senyawa untuk kelor dan 13 senyawa untuk kayu sapa. Kelimpahan senyawa kimia yang sama diperoleh 3 senyawa pada fraksi heksan, 5 senyawa pada fraksi DCM dan 1 senyawa pada fraksi metanol. Persentase kelimpahan senyawa kimia yang sama diperoleh pada fraksi heksan 7,79 % (kelor), 44,29 % (kayu sapa) untuk tR 9,0; 33,38 % (tawoa), 1,2 % (kelor) untuk tR 9,8; dan 0,09 % (tawoa), 0,72 % (kelor) untuk tR 17,0; pada fraksi DCM diperoleh 11,56 % (kelor), 4,56 % (kayu sapa) untuk tR 6,5; 4,63 % (kelor), 3,21 % (kayu sapa) untuk tR 7,1; 2,66 % (songga), 1,08 % (kelor) untuk tR 11,1; 4,22 % (songga), 0,66 % (kelor) untuk tR 13,5; dan 12,54 % (kelor), 2,78 % (kayu sapa) untuk tR 17,8; serta pada fraksi metanol diperoleh 32,63 % (tawoa), dan 0,3 % (kelor) untuk tR 9,2. Analisis kandungan senyawa golongan alkaloid dan steroid dilakukan dengan analisis fitokimia, dan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tanaman kelor, songga, kayu sapa dan tawoa yang dapat mengobati penyakit kuning mengandung senyawa kimia golongan alkaloid dan steroid dengan kadar yang berbeda-beda.

References

Adnan, M. 1997. Teknik Kromatografi untuk Analisis Bahan Makanan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Agus, A. 2001. Ramuan Tradisional. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Anonim. 1988. Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun 1988.

______. 1992. Peraturan Menteri Kesehatan No. 760/MenKes/Per/IX/1992 tentang FITOFARMAKA. Departemen Kesehatan RI.

______. 1993. Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun 1993.

______. 2006. Sejumlah Penelitian tentang Noni. Republika 2006, 2 Mei, hal.24.

Bruner, and Sudarth. 1996. Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Budi, M., dan F. R Paimin. 2005. Buah Merah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Dalimartha, S., dan M. Sitanggang. 2005. 36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol. Jakarta: Penebar Swadaya.

Danimihardja, S., M.H. Siagian, dan M. Rahayu. 1995. Brotowali dan Pemanfaatannya Sebagai Obat Tradisional di Bogor. Seminar XIV Biologi dan Konggres Nasional Biologi XI.

Darma, A. P. 1985. Tanaman Obat Tradisional Indonesia. Jakarta: P.N. Balai Pustaka.

Dwiyanti, R. D., Soeyoko, dan Sudarsono. 2005. Efek Antifilaria Ekstrak Etanolik Akar Calotropis gigantea (Willd) Dryand ex. Ait. F Terhadap Brugaria Malayi Pada Gerbil (Meriones unguiculatus). Sains Kesehatan, 18 (2), April 2005: 277-296.

Fessenden, dan Fessenden. 1999. Kimia Organik edisi ketiga, jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: ITB Bandung.

Hariana, A. 2005. 812 Resep untuk Mengobati 236 Penyakit. Jakarta: Penebar Swadaya.

Hendayana, S., A. Kadarohman, A.A. Sumarana, dan A. Supriyatna. 1994. Kimia Analitik Instrumen Edisi Kesatu. Semarang: IKIP Semarang Press.

Herbert, R. B. 1995. Biosintesis Metabolit Sekunder (Penerjemah: Srigandono, B.) Semarang: IKIP Semarang Press.

Johnson, E. L., and R. Stevenson. 1978. Basic Liquid Chromatography (Diterjemahkan oleh Padmawinata, K.). Bandung: ITB

Jumpowati, M. D. B. 2000. Ekofisiologi Metabolit Sekunder. SIGMA, Vol. 3, Juli 2000: 177-184.

Kusuma, T.S. 1988. Kimia dan Lingkungan. Andalas: Depdikbud Pusat Penelitian Universitas Andalas.

Laksmiwati, D., Muti’ah, Y. Andayani, dan S. Bahri. 1999. Identifikasi Tanaman

Obat Tradisional Suku Sasak Lombok dan Khasiatnya Sebagai Anti Mikroba. Laporan Penelitian FKIP, Unram.

Laksmiwati, D., dan Muti’ah. 2004. Komposisi Alkaloid, Steroid, Flavonoid, dan Unsur Mikro dalam Berbagai Jamu Tradisional Suku Sasak Lombok. Laporan Penelitian FKIP, Unram.

Mansjoer, A. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI: Media Aesculapius.

Mulya, M., dan Suharman. 1995. Analisis Instrumen. Surabaya: Airlangga University Press.

Nikmatullah, A., K. Zawani, A. Parwata. 2003. Studi Produksi Senyawa Metabolit Sekunder Secara In-vitro pada Kalus Makuto Dewo (Phaelaria papuana Linn.). Laporan Penelitian Fakultas Pertanian, Unram.

Noer, S., H.M. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Nurkhasanah, R.S., Sudibyo, dan U.A. Jenie. 2002. Analisa GC-MS Minyak Atsiri Curcuma mangga Val. Sains Kesehatan, 15 (3), September 2002: 315-329.

Patramurti, C. 2005. Penetapan Kadar Campuran Oktil Metoksi Sinamat dan Oksibenson dengan Metode HPLC dan Spektrofotometri Ulta Violet. SIGMA: 5-13.

Purbaya, J.R. 2002. Mengenal dan Memanfaatkan Khasiat Buah Mengkudu. Bandung: CV. Pioner Jaya.

Rindengan, B., dan H. Novarianto. 2004. Minyak Kelapa Murni : Pembuatan dan Pemanfaatan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sastroamidjojo, A.S. 1962. Obat Asli Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.

Setiadi, J., dan S. Wahyuono. 2006. Skrining Senyawa Bioaktif dari Beberapa Ekstrak Tumbuhan Asal Kawasan Hutan Kalimantan Tengah dan Isolasi Senyawa Bioaktif Fibraurea chloroleuca Miers. Sains Kesehatan, 19 (1), Januari 2006: 99-108.

Sumiasri, N., dan P. Deswina. 1995. Beberapa Jenis Tumbuhan Yang Berpotensi untuk Menyembuhkan Penyakit Malaria. Makalah Simposium I Tumbuhan Obat dan Aromatik. Puslitbang Biologi, LIPI dan UNESCO, Bogor.

Toni, H. 2003. Mengkudu: Khasiat dan Peluang Usahanya. Semarang: CV. Aneka Ilmu.

Wagner, H.S., S. Bladt, dan E.M. Zgainski. 1983. Plant Drug Analysis. New York: Springer-Verlag Berlin.

Wiguna, I. 2006. Memiliki VCO. Trubus: 39.

Wiryowidagdo, S., dan M. Sitanggang. 2004. Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi dan Kolesterol. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Published

2020-12-04

How to Cite

Adriyan Suhada. (2020). PROFIL KOMPONEN KIMIA TANAMAN OBAT YANG BERKHASIAT MENGOBATI PENYAKIT KUNING. Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram, 1(2), 55-63. https://doi.org/10.33651/jpkik.v1i2.175