HUBUNGAN LAMA TERJADINYA KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS TANJUNG KARANG KOTA MATARAM NUSA TENGGARA BARAT

Authors

  • Siti Aminah Azahrah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

DOI:

https://doi.org/10.33651/jpkik.v6i2.157

Keywords:

Bayi, Ibu Bersalin, Lama Terjadinya Ketuban Pecah Dini dan Kejadian Asfiksia

Abstract

World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa setiap tahunnya sekitar 3% (3,6 juta) bayi baru lahir mengalami asfiksia dan satu diantaranya meninggal dunia. Ketuban pecah dini (KPD) bisa menyebabkan terjadinya hipoksia dan asfiksia akibat oligohidramnion yang dimana keadaan air ketuban kurang dari normal yaitu 300 cc. KPD preterm adalah KPD sebelum usia 37 minggu minggu dan KPD memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan Lama Terjadinya Ketuban Pecah Dini Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas Tanjung Karang Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan retrospektf. Sampel dalam peneletian ini adalah semua ibu bersalin dengan KPD berjumlah 58 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Instrumen yang digunakan pada dua variabel adalah buku register bersalin dan bayi serta analisa data menggunakan uji chi square dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian didapatkan p-value > ? (alfa) yaitu 0,05 > 0.478. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara lama terjadinya ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Puskesmas Tanjung Karang Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Kesimpulannya adalah kejadian asfiksia sebagian besar tidak dipengaruhi oleh ketuban pecah dini karena jumlah responden yang tidak mengalami asfksia lebih banyak yaitu 31 responden

References

Ani. 2013. Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGC Dinas Kesehatan Provinsi NTB, 2012. KIA dinas kesehatan NTB. Mataram Dinas Kesehatan NTB

Kurniawati. 2012. Ilmu kebidanan, Jakarta : Penerbit Yayasan Bina pustaka

Mariyunani. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan dan Penyulit Pada Neonatus.Jakarta: Trans info Media.

Nugroho. 2011. Buku Ajar KPD. Yogyakarta : Nuha Medika

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Norwitz. 2008 At a glance obstetric dan ginekologi, Edisi 2. Jakarta: Erlangga

Prawirohardjo. S. 2011. Ilmu Kebidanan,Jakarta : Penerbit Yayasan Bina Pustaka. Journal : hubungan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir di RSIA’aisyiah Muntilan Magelang tahun 2010

Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alvabeta

Vivian. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Trans Info Media.

Vivian. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta: Salemba Medika

Who. 2014. Worldwide prevalence Of Asficsia 2000-2003 : WHO global database On Asfiksia. World Health Organization

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Published

2020-10-19

How to Cite

Siti Aminah Azahrah. (2020). HUBUNGAN LAMA TERJADINYA KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS TANJUNG KARANG KOTA MATARAM NUSA TENGGARA BARAT. Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram, 6(2), 248-253. https://doi.org/10.33651/jpkik.v6i2.157