HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN GARMEN DI KOTA DENPASAR
DOI:
https://doi.org/10.33651/jpkik.v6i2.137Keywords:
Stres kerja, beban kerja fisik, cross sectional, karyawan garmen, Kota DenpasarAbstract
Stres kerja merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dialami oleh karyawan. Stres kerja dihubungkan dengan beban kerja dan produktivitas individu. Karyawan garmen merupakan salah satu pekerja dengan beban kerja tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan stres kerja pada karyawan garmen. Studi cross sectional dilakukan pada 143 karyawan garmen di Kota Denpasar. Sampel dipilih dengan menggunakan metode cluster sampling. Sebanyak 4 Garmen dipilih dari 48 garmen yang terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar. Seluruh karyawan yang bekerja di 4 garmen terpilih dilibatkan dalam penelitian ini. Besar sampling dihitung dengan nilai P1= 51%, P2= 27%, derajat kemaknaan 5% dan power 90%. Data yang dikumpulkan pada bulan Desember 2018 - Januari 2019. Semua data dikumpulkan dengan metode wawancara. Variabel beban kerja yang diukur adalah beban kerja mental dan fisik. Variabel stres dan beban kerja dikategorikan berdasarkan nilai scoring. Analisis data dilakukan dengan regresi logistik untuk mengetahui Adjusted Odd Ratio masing-masing variabel. Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 56,6% karyawan mengalami stres kerja berat dan yang mengalami stres kerja ringan sebanyak 43,4%. Variabel yang dilaporkan berhubungan dengan stres kerja adalah beban kerja fisik (AOR= 2,064; 95%CI = 1,026 - 4,152 ; p = 0,042). Beban kerja fisik berhubungan secara signifikan dengan stres kerja. Maka perlu dilakukan penempatan karyawan yang sesuai dengan beban kerja yang ditanggungnya, pengalaman yang dimiliki, keterampilan dan motivasi guna untuk mengurangi terjadinya stres kerja.
References
Garniwa, I. 2007. Pengaruh stres kerja terhadap motivasi serta dampaknya terhadap prestasi kerja dosen tetap Universitas Widyatama (penelitian mandiri). Bandung: Universitas Widyatama.
Health and Safety, E. 2017. Work-related Stress, Depression or Anxiety Statistics in Great Britain 2017. National Statistics.
Horne, R. and Andrade, M. C. de. 2017. Gambaran Beragam Untuk Sektor Garmen Indonesia. Buletin Sektor Garmen dan Alas Kaki Indonesia, Edisi I (September).
ILO. 2015. Tren Ketenagakerjaan dan Sosial di Indonesia 2014-2015 Memperkuat Daya Saing dan Produktivitas. International Labor Organization. Jakarta.
ILO. 2016. ILO Warta. ILO Jakarta.
Kemenkes RI. 2014. Satu Orang Pekerja Di Dunia Meninggal Setiap 15 Detik Karena Kecelakaan Kerja. Kementerian Kesehatan RI.
Kuncoro, Y. I. 2012. Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dengan motivasi kerja dan stres tenaga kerja PT.Telkom Kandatel Yogyakarta (tesis). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Munandar, A. S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.
NIOSH. 2000. Occupational stress index. Encyclopaedia of occupational health and safety. International Labor Office.
NIOSH. 2011 . National Institute for Occupational Safety and Health Generic Job Stress Questionnaire. Division of Applied Research and Technology. Organizational Science and Human Factors Branch, pp. 1–38.
Panggabean, M. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pranomo, N. M., Jayanti, S. and Widjasena, B. 2018. Faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada anggota Polisi Satuan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi Kota. E-Journal Kesehatan Masyarakat, 6, pp. 636–644.
Wartini. 2013. Analisis beban kerja fisik dan psikis dengan stres kerja pada pekerja Industri Pertekstilan di Boyolali (tesis). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
WHO. 2014. World Health Statistics 2014. World Health Organization
Published
How to Cite
Issue
Section
JPKIK : Jurnal Peneliian dan Kajian Ilmiah kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
You are free to :
Share — copy and redistribute the material in any medium or format
Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially
Under the following terms :
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original
No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits