IDENTIFIKASI PEWARNA RHODAMIN B PADA SAUS TOMAT BAKSO CILOK DI SDN 1 AMPENAN TAHUN 2012
DOI:
https://doi.org/10.33651/jpkik.v1i1.172Abstract
Zat pewarna sintetik rhodamin B masih menjadi masalah yang membahayakan kesehatan masyarakat di Indonesia dan beberapa negara di dunia terutama negara berkembang karena biasa di gunakan pada industri tekstil dan kertas. Zat pewarna sintesis ini sangat membahayakan bagi manusia bila di komsumsi karena dapat menyebapkan iritasi, saluran pernafasan, keracunan, dan gangguan hati dan dalam jangka panjang menyebapkan kanker dan tumor.Dari segi usia dapat mengenai semua golongan umur tetapi prevalensi tinggi terutama pada golongan anak usia sekolah dasar karena umumnya anak-anak lebih suka membeli makanan yang cendrung dengan warna yang lebih mencolok. Rumus molekul dari rhodamin B adalah C28H31N2O3Cl dengan berat molekul sebesar 479.000. Zat yang sangat dilarang penggunaannya dalam makanan ini berbentuk kristal hijau atau serbuk ungu-kemerah – merahan, sangat larut dalam air yang akan menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan berfluorensi kuat.Rhodamin B juga merupakan zat yang larut dalam alkohol, HCl, dan NaOH, selain dalam air. Di dalam laboratorium, zat tersebut digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th dan titik leburnya pada suhu 165 derajat celcius. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kromatografi kertas yaitu pemisahkan komponen-komponen atas perbedaan adsorpsi atau partisi oleh fasa diam yang berupa kertas dibawah gerakan fasa gerak. Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen dari campuran bersama-sama. Komponen-komponen yang berbeda akan bergerak pada laju yang berbeda. Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangat seragam. Fase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Sampel yang diperoleh dari SD 1 Ampenan selanjutnya di bawa ke Balai POM, untuk mengetahui kandungan rhodamin B pada saus tomat
References
Anonymous. 2009. Kepuasan Kerja. URL:http://id.wikipedia.org/wiki/ Kepuasan_Kerja.
Astawan, Made. 2008. Bahaya Logam Berat Dalam Makanan, diakses dari http://www.hayati-ipb.com/users/rudyct/PPs702/DEDIN_FR.htm. Tanggal akses 02 Februari 2011.
Azwar, A, 1990, Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Penerbit Mutiara,. Jakarta.,
Bansal, HS, Taylor SF, dan St James, Y. 2005. "Migrasi ke Penyedia Layanan Baru: Menuju Kerangka Pemersatu Perilaku Konsumen 'Switching". Jurnal dari Akademi Ilmu Pemasaran.
Bresnick, S.M.D. 2004. Intisari Kimia Organik. Jakarta : Penerbit Hipokrates.
Bungin,Burhan.2005.”Analisis Data Penelitian Kualitatif”.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
BSN, SNI 06;6989.15;2004, Air dan Air Limbah Bagian 15 : Cara Uji Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) Refluks Terbuka Dengan Refluks Terbuka Secara Titrimetri, Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Departemen Kesehatan Republik Indanesia, 1979. Peraturan Menteri Kesehatan PJ. Nomor 235/Men.Kes/PerNU1979.
Depkes RI, 2003. Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan. Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta.
Depkes RI, 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
Djajadiningrat, Surna T, Melia Famiola, Kawasan Industri. University Press, Yogyakarta,
Dwiyono Agus. 2008. Kewarganegaraan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Februhartanty dan Iswarawanti. 2004. Amankan Makanan Jajanan Anak Sekolah di. Indonesia http://www.gizi.net/cgibin/berita/fullnews.com
Haryoto .1998. Membuat Saus Tomat. Kanisius. Jakarta. http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/30/jenis-dan-penyebap kebisingan.
Kusmayadi, A. 2008. Cara Memilih dan Mengolah Makanan Untuk Perbaikan Gizi Masyarakat. Jakarta.
Krupadanam et al., 2001. Teknologi Pengolahan Pasta Tomat. Laporan Akhir Penelitian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.
Luthana, Y. K. 2008. Yoghurt. www.yoghurt«yis’sfoodentertaining.htm. (diakses tanggal 01 Januari 2011)
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 239/Men.Kes/Per/V/85. Tentang zat Warna Tertentu Sebagai Bahan Berbahaya
Peraturan Mente Nomor 1168/MENKES/PER/X/1999 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 722/MENKES/PER/IX/1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan.
Prawirosentono, S. 1997. Manajemen Produksi dan Operasi. Bumi aksara.Jakarta.
Rohman, A. (2009). Kromatografi Untuk Analisis. Edisi Ke I. Cetakan I. Graha Ilmu. Hal. 217.
Sastrohamidjojo, H. 1985. Kromatografi. Edisi I. Cetakan I. Yogyakarta : Liberty.
S.M.Khopkar,Penerjemah A.Saptorahardjo.Pendamping Agus Nurhadi.1990. “Konsep Dasar Kimia Analitik” . Jakarta :Universitas Indonesia ( UI- press ).
SNI.1996.Konsentrat Buah Tomat. badan standarisasi nasional.Jakarta
SNI. 2004.Saus Tomat.badan standarisasi nasional.Jakarta
Sumar Hendayana.2006.”kimia Pemisahan Metode Kromatografi Dan Elektroforesis Moderen”. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Subandi. 1999. Penelitian kadar arsen dan timbal dalam pewarna rhodamine B dan auramine secara spektrofotometri: Suatu penelitian pendahuluan. http://www.malang.ac.id/jurnal/fmipa/mipa/1999a.htm. [30 September 2006 ]
Sudjadi: “ Metode Pemisahan “ . Yogjakarta: Kanisius ( anggota IKAPI ).
Suprapti, L. 2000. Membuat Saus Tomat. Trubus Agrisana. Surabaya.
Tarwiyah, K.2001.Saus Tomat.http//www.iptek.net.id/ind/warintek/Diakses Tanggal 01 Desember 2009.
Trisnawati, Y.1993. Tomat: Pembudidayaan Secara Komersial. Penebar swadaya. Jakarta.
Tentang Bahan Tambahan Makanan, Jakarta.235/Men.Kes/PerNU1979. Tentang Bahan Tambahan Makanan, Jakarta.
Winarno, F.G., 1994. Bahan Tambahan Makanan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Published
How to Cite
Issue
Section
JPKIK : Jurnal Peneliian dan Kajian Ilmiah kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
You are free to :
Share — copy and redistribute the material in any medium or format
Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially
Under the following terms :
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original
No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits