Main Article Content
Abstract
Bawang merah mengandung banyak zat senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai obat sehingga digunakan sebagai obat tradisional. Salah satu khasiat bawang merah ialah sebagai antimikrobaa dan antiinflamasi yang diduga berasal dari kandungan allisin, flavonoid, Alilpropil disulfide, flavonol, Saponin (Indobic, 2005). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi sediaan salep ekstrak bawang bima sebagai obat luka diabetes. Metode ekstraksi yang yang digunakan adalah metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% dan menggunakan vaselin album sebagai basis salep. Sediaan salep ekstrak etanol bawang bima dibuat sebanyak 2 formulasi yaitu dengan konsentrasi 5% dan 10%. Kontrol negatif tanpa ekstrak dan kontrol positif menggunakan oksitetrasiklin. Data yang diperoleh berupa uji kualitas fisik salep dan uji in vivo. Dari hasil kualitas uji organoleptik menunjukkan bahwa kedua formulasi sediaan salep dengan konsentrasi 5% dan 10% menunjukkan bentuk sediaan setengah padat, memberikan bau khas bawang merah dan berwarna kuning muda untuk konsentrsi 5% dan berwarna kuning kecoklatan untuk konsentrasi 10%. Uji homogenitas menunjukkan tidak ada butiran kasar, nilai pH yaitu 4,5 dan tidak menunjukkan adanya reaksi iritasi kulit pada kedua formulasi. Sedangkan dari hasil uji in vivo menunjukkan formulasi dengan konsentrasi 10% lebih efektif dengan persentase penyembuhan 78%. Jika dibandingka dengan formulasi 5%, kontrol positif dan kontrol negatif dengan rata-rata persentase penyembuhan 73%,77% dan 70%.