Main Article Content

Abstract

Daun Rhizophora sp mengandung senyawa fenolik golongan asam fenolat, tannin dihidroflavonol, asam kafeat, asam vanilat, asam p-hidroksi benzoate, alkaloid, kumarin, flavonoid, fenol, polifenol, quinon, resin, saponin, fitosterol, xanthoprotin. Tanaman ini berpotensi sebagai antibakteri, antimalaria, antiviral dan antioksidan. Senyawa flavonoid dan kumarin memiliki aktivitas antikuagulan yang dapat digunakan sebagai alternative pengganti antikoagulan sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan novel antikoagulan dari spesies mangrove Rhizophora sp yang terdapat di Lombok, dengan melakukan uji aktivitas antikoagulan secara in vitro dan in vivo. Uji aktivitas antikoagulan secara in vitro dilakukan dengan menggunakan metode Lee-White terdiri dari lima kelompok yaitu Tabung 1 (P1) adalah Kontrol positif (K+) yaitu dimasukan darah sebanyak 1 ml dan EDTA. Tabung 2 (P2) adalah kontrol negative (K-) yaitu hanya dimasukan darah sebanyak 1 ml. Tabung 3 (P3) yaitu dimasukan darah sebanyak 1 ml dan ekstrak mangrove 120 µl. Tabung 4 (P4) yaitu dimasukan darah sebanyak 2 ml dan ekstrak mangrove 120 µl. Tabung 5 (P5) yaitu dimasukan darah sebanyak 3 ml dan ekstrak mangrove 120 µl.  Uji aktivitas antikoagulan secara in vivo dilakukan dengan pemberian perlakuan pada mencit dengan dosis 5 mg/kgBB, 10 mg/kgBB, 25 mg/kgBB. Kontrol positif menggunakan walfarin dengan dosis 0,04 mg/kgBB, dan kontrol positif menggunakan aquades, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Pemberian dosis dilakukan 2 kali sehari selama 3 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas antikogulan ekstrak daun mangrove Rhizophora sp secara in vitro diketahui bahwa pada kontrol positif (K+) dan P3 tidak terjadi pembekuan darah (antikoagulasi), sedangkan pada kontrol negative (K-), P4, dan P5 terjadi  pembekuan darah (koagulasi). Masa pembekuan (koagulasi) darah pada kontrol negative (K-) kisaran pada menit ke-2 sampai menit ke-15. Pada P4 masa pembekuan darah berkisar pada menit ke-1 sampai menit ke-8. Pada P5 masa pembekuan darah berkisar pada menit ke-2 sampai menit ke-19. Berdasarkan hasil uji aktivitas antikoagulan secara in vivo diketahui bahwa waktu perdarahan pada kontrol negative rata-rata 01:57 menit dan kontrol positif rata-rata 02:47 menit. Pada perlakuan menggunakan ekstrak mangrove dosis 5 mg/kgBB, 10 mg/kgBB, dan 25 mg/kgBB secara berturut-turut diperoleh nilai rata-rata waktu perdarahan yaitu 00:46 menit, 00:36 menit, dan 00:25 menit. Dari hasil uji secara in vivo terlihat bahwa pada perlakuan pemberian ekstrak mangrove Rhizophora sp terjadi pemendekan waktu perdarahan dibandingkan waktu perdarahan kelompok kontrol. Sedangkan uji aktivitas antikoagulan secara in vitro disimpulkan bahwa ekstrak mangrove Rhizopora sp dapat digunakan sebagai antikoagulan dengan ketentuan untuk 1 ml darah diberikan ekstrak mangrove Rhizophora sp sebanyak 120 µl.

Keywords

ekstrak methanol daun mangrove, Rhizophora sp, antikoagulan, in vitro, in vivo

Article Details