Main Article Content

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan suatu penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis. Ada 6 macam obat  esensial yang telah dipakai sbb: isoniazid (H), Rifampisisn (R), Para amino salisilik asid, Streptomisin, Etambhutol, dan Pirazinamid. Adapun Pirazinamid dan Etambhutol dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kadar asam urat terhadap penderita tuberculosis yang mengkonsumsi obat anti tuberculosis (OAT) Pirazinamid dan Etambhutol. Penelitian yang dilakukan bersifat Deskriptif Retrospektif dengan mengambil data sekunder di instalasi rekam medic Puskesmas Karang Taliwang Mataram, Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dari 14 pasien terdapat 10 pasien mengalami peningkatan kadar asam urat. Proporsi tertinggi pasien TB yang mengalami hiperurisemia setelah menerima OAT adalah laki-laki rentang umur dewasa dan lansia.Peningkatan terutama terjadi pada fase intensive pengobatan (0-2 bulan), pada pasien yang mengkonsumsi kombinasi OAT pirazinamid dan Etambhutol. Hiperrurisemia ditemukan pada 71.4% pasien TB yang menerima terapi OAT , jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan (2,75:1), peningkatan terutama terjadi pada pengobatan fase (1-2 bulan), pada pasien yang menggunakan kombinasi Pirazinamid dan Etambhutol.

Keywords

Tuberkulosis paru, obat anti tuberculosis, asam urat

Article Details