Main Article Content

Abstract

Prevalensi kecacingan pada Anak Sekolah Dasar di Indonesia masih cukup tinggi, yakni sekitar 60-80%. Salah satu factor penyebab tingginya prevalensi kecacingan tersebut adalah kondisi sanitasi lingkungan yang tidak memadai STH (Soil Transmitted Helminth) adalah nematode usus yang di dalam penularannya atau siklus hidupnya melalui tanah. Nematoda usus yang tergolong dalam Soil-Transmitted Helmintha adalah cacing gelang Ascaris lumbricoides, cacing cambuk Trichuris trichiura, Cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale) Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya infeksi cacing STH (Soil transmitted helminths) pada anak-anak Sekolah Dasar Negeri I Semoyong di Lombok Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian metode apung atau metode flotasi, penelitian ini dilakukan dengan cara Observasional Deskriptif untuk melihat infeksi telur cacing pada anak-anak Sekolah Dasar Semoyong. Total sampel yang digunakan sebanyak 30 sampel yang diambil dari sampel faeces anak-anak Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini menunjukan adanya infeksi telur cacing STH (Soil transmitted helminths) pada anak-anak SDN Semoyong Lombok Tengah. Infeksi telur cacing yang ditemukan adalah A. Lumbricoides dengan persentase sebesar 3,33% dan yang negative 29 dengan persentase 96,76% .

Keywords

Prevalensi Kecacingan, Soil Transmitted Helminth, Pada Siswa Sekolah Dasar

Article Details