Main Article Content

Abstract

Pengawetan ikan secara alami di Indonesia umumnya menggunakan teknik penggaraman.Namun, apabila cuaca kurang mendukung, produsen biasanya melakukan tindakan-tindakan yang bertujuan untuk mengurangi kerugian seperti menambahkan zat-zat kimia yang berbahaya, contohnya formalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman air panas dan air garam terhadap kadar formalin pada ikan teri (Stolephorus sp.) dengan variasi suhu air panas, konsentrasi air garam, dan waktu perendaman. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimendengan rancangan penelitian yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL), besar unit eksperimen pada penelitian ini adalah 100 unit eksperimen. Berdasarkan hasil yang dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil kadar formalin dengan perendaman air panas pada suhu 600C selama 5, 10, 15, 20 dan 25 menit berturut-turut adalah 0,695%, 0,675%, 0,647%, 0,644%, 0,594%. Suhu 700C selama 5, 10, 15, 20 dan 25 menit berturut-turut adalah 0,675%, 0,654%, 0,635%, 0,615%, 0,575%. Suhu 800C selama 5, 10, 15, 20 dan 25 menit berturut-turut adalah 0,633%, 0,624%, 0,615%, 0,595%, 0,555%. Suhu 900C selama 5, 10, 15, 20 dan 25 menit berturut-turut adalah 0,613%, 0,603%, 0,553%, 0,532%, 0,524%. Suhu 1000C selama 5, 10, 15, 20 dan 25 menit berturut-turut adalah 0,583%, 0,564%, 0,524%, 0,482%, 0,454%. Sedangkan hasil kadar formalin dengan perendaman air garam pada konsentrasi 0,1 M selama 5, 10, 15, 20 dan 25 menit berturut-turut adalah 0,473%, 0,434%, 0,414%, 0,393%, 0,365%. Konsentrasi 0,5 M selama 5, 10, 15, 20 dan 25 menit berturut-turut adalah 0,413%, 0,404%, 0,344%, 0,323%, 0,305%. Konsentrasi 1,0 M selama 5, 10, 15, 20 dan 25 menit berturut-turut adalah 0,324%, 0,304%, 0,274%, 0,233%, 0,165%. Konsentrasi 1,5 M selama 5, 10, 15, 20 dan 25 menit berturut-turut adalah 0,235%, 0,203%, 0,094%, 0,064%, 0,022%. Konsentrasi 2,0 M selama 5, 10, 15, 20 dan 25 menit berturut-turut adalah 0,144%, 0,024%, tidak terdeteksi, tidak terdeteksi, tidak terdeteksi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Kruskall Wallis. Hasil uji statistik diperoleh p-value (sig) sebesar 0,046 pada perendaman air panas dan 0,047 pada perendaman air garam, yang berarti nilai signifikasi di bawah 0,05 dan menunjukkan adanya pengaruh perendaman dengan air panas dan air garam terhadap kadar formalin pada ikan teri (Stolephorus sp.).

Keywords

Ikan teri, Formalin, Perendaman Air Panas, Perendaman Air Garam

Article Details